Cita-Cita
Dan Harapan 20 Tahun Akan Datang
Namaku
Jumrayanti, Biasa di panggil Jumra, alamat Rajang, anak pertama dari tiga
bersaudara, saya anak satu-satunya perempuan kedua adik saya laki-laki, nama
ayah Arfah dan ibu Hasnah, aku alumni dari smp negri 3 lembang.
Semua
orang pasti memiliki cita-cita dan harapan, termasuk aku pribadi, aku
bercita-cita ingin menjadi seorang Dokter insyaallah, disamping itu aku juga
bermimpi menjadi tentara atau polisi berhubung karena aku memiliki poster tubuh
yang tinggi. Bukan hanya dari segi fisik, tetapi, aku memang berkeinginan menjadi tentara ataupun polisi.
Aku
ingin menjadi dokter karena aku suka menolong seseorang yang membutuhkan
bantuan. katakana saja orang sakit, jika tidak ada dokter siapa yang akan
memberikan obat kepada mereka yang sakit, tanpa Dokter orang sakit tidak akan
bisa mengetahui penyakit apa yang sedang di deritanya, Dokter juga bisa
menyembuhkan penyakit apa saja tergantung dengan keahliaan dokter itu sendiri.
Aku
selalu respect kepada dokter-dokter yang telah menyelamatkan pasiennya dari
penyakit besar, misalnya mengoperasi, menurutku operasi adalah hal tersulit
tersendiri bagi seorang dokter, dimana dokter harus mengerjakan tugas itu
setenang mungkin dia harus mempunyai konsentrasi tinggi jika tidak akan
berpengaruh besar pada keberhasilan operasi yang sedang berjalan maka akan
berakibat fatal pada pasien. Makanya dokter harus memiliki sikap tanggung jawab
yang tinggi.
Keinginanku
menjadi seorang dokter sejak aku masih duduk di bangku kelas 4 SD. Alasanku
ingin menjadi seorang dokter berawal dari sebuah kisah.
Saat
itu, dimalam yang sunyi aku berada di teras rumah menatap keatas langit dan
menyaksikan pancaran sinar dari langit ke bumi, pancaran itu berbentuk
lingkaran dan juga di temani sinar-sinar indah dari bintang-bintang di atas
langit.
Aku
saat itu berada di rumah nenek, tiba-tiba, tanteku datang dia menangis
tersedu-sedu. Semua orang yang ada pada saat itu kaget, dan bertanya-tanya apa
yang sedang terjadi. Perasaanku berubah menjadi tidak enak. Aku cemas masalah
apa lagi yang akan menimpa keluarga besar kami.
Kemudiaan,
ibuku bertanya pada adiknya.
“Mengapa
kau menangis seperti itu ?apa yang terjadi ? apakah ada masalah dalam rumah
tanggamu ? Tanya ibuku
“Tidak
kak, ini adalah berita buruk…”
Aku
semakin khawatir berita buruk apa ini, sehingga tanteku begitu shock dengan
keadaan. Lalu ibuku kembali bertanya
“Berita
buruk apakah itu hingga keadaanmu seperti ini ?”
Tanpa
basa-basi lagi tanteku berkata!
“
Ila, telah tiada !!”
Awalnya
aku berpikir tanteku sedang melucon, aku sama sekali tidak percaya kabar itu.
Sejak
saat itu aku ingin menolong semua orang sakit dan menyelamatkan nyawanya, aku
sangat merasakan jika harus kehilangan sosok dalam hidup kita yang begitu
berarti, aku tahu semua orang pasti akan meninggal dunia. Tetapi, jika aku
menjadi seorang dokter aku akan berusaha membuat orang itu masih bisa merasakan
kehidupan di dunia dan jika aku tidak berhasil menyelamatkan nyawa pasien
setidaknya aku sudah berusah semaksimal mungkin dan mengeluarkan semua
kemampuaanku.
Aku
ingin menjadi dokter ahli bedah jantung, aku selalu berdoa agar cita-citaku
bisa terwujud,Amin.
Selain
bercita-cita aku juga memiliki harapan-harapan 20 tahun ke depan. Harapanku
yang pertama, aku ingin membuat orang tuaku bangga dengan pencapaiaanku, aku
juga ingin melihat orang tuaku menitikan air mata dari kesuksesan yang aku
raih, aku memang bukan orang yang sangat pintar dan cersas. Tetapi, hal itu
tidak menghalangi niatku untuk menggapai impian dan cita-citaku.
Dengan
niat, keyakinan, dan juga usaha tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan dan aku
percaya Allah itu ada, Dia bersamaku, aku memiliki keyakinan yang tinggi bahwa
aku bisa membuat orang tuaku bangga saat
aku berhasil suatu saat nanti.
Harapanku
masih banyak lagi, aku harap bisa menjadi orang terkenal dan berguna bagi
bangsa dan Negara, Itulah inti dari segala harapanku.
Komentar
Posting Komentar